Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam.
1. Mendukung program pemerintah dalam menekan (mengurangi)
jumlah penduduk. Berikut data-data yg
dilansir WHO:
- Setiap Menit, 60 Orang Mati Karena Rokok
- 100 juta kematian tercatat akibat tembakau pada abad ke 20
lalu. Jika tren ini terus berlanjut, akan ada kenaikan hingga satu miliar
kematian pada abad ini
- di Indonesia terjadi 1.174 kematian perhari akibat asap
rokok.
2. Bisa menjadi batu loncatan untuk karir yangg lebih
tinggi. (dari perokok berpotensi jd alkoholic, narkoba, dsb). Peneliti
kesehatan dari Universitas Indonesia, Rita Damayanti berujar rokok adalah pintu
gerbang menuju perilaku yang lebih berisiko. “Rokok adalah batu loncatan
(stepping stone) untuk mengambil risiko yang lebih besar,” tuturnya. Menurut
data penelitian Rita, orang yang pernah merokok akan berisiko 13 kali menenggak
alkohol, 7,03 kali berhubungan seks pranikah, dan 1,3 kali kecanduan narkoba.
3. Mempercepat proses kerja birokrasi pemerintah. Sudah
sangat lazim kalo birokrasi di Indonesia terkenal ruwet dan lama.. idiom yg
dianut aparat birokrasi adalah: Kalau bisa diperlambat, kenapa harus
dipercepat…
Tapi semua itu akan berubah drastis ketika ada yg namanya:
“uang rokok”. Segala urusan birokrasi seperti bikin KTP, SIM atau ngurus
surat/administrasi di Kantor-kantor dinas, atau malah ketika ditilang,
prosesnya akan cepat dan mudah bila ada “uang rokok”.
4. Mengurangi (jumlah) orang miskin. Lebih dar 50% perokok
berasal dari kalangan menengah ke bawah. Dan rata-rata orang miskin
membelanjakan lebih dari 25% penghasilannya utk konsumsi rokok. Jika makin
banyak orang miskin yang merokok, maka jumlah orang miskin makin berkurang.
5. Bisa membentuk PARTAI PEROKOK INDONESIA dan memenangkan
PEMILU. “Sekitar 31,4 persen atau 72,8 juta jiwa penduduk Indonesia adalah
perokok,” ungkap Tjandra Yoga Aditama, dokter ahli paru-paru dari Rumah Sakit
Persahabatan. Bila perokok indonesia bikin partai akan bisa memenangkan pemilu,
karena sekitar 31% penduduk indonesia adalah perokok. Minimal dapat kursi di
DPR
6. Berbuat amal kebaikan; kalau ada orang yang mau pinjam
korek api selagi main game paling tidak sudah siap / tidak mengecewakan orang
yang ingin meminjam.
7. Baik untuk basa-basi / keakraban; Kalau ketemu orang
misalnya di Tempat kita main game kita bisa tawarkan rokok. Kalau basa-basinya
nawarin uang kan boros.
8. Perokok pasif lebih berbahaya daripada perokok aktif,
maka untuk mengurangi resiko tersebut aktiflah merokok.
9. Menghindarkan dari perbuatan jahat karena tidak pernah
ditemui orang yang membunuh, mencuri dan berkelahi sambil merokok.
10. Memberikan lapangan kerja bagi buruh rokok, dokter,
pedagang asongan, pembuat asbak, pabrik kemasan dan perusahaan obat batuk.
11. Bisa menambah suasana pedesaan/nature bagi ruangan ber
AC dengan asapnya, sehingga seolah-olah berkabut.
12. Membantu program KB dan mengurangi penyelewengan karena
konon katanya merokok bisa menyebabkan IMPOTEN
13. Melatih kesabaran dan menambah semangat pantang menyerah
karena bagi pemula merokok itu tidak mudah; batuk-batuk dan tersedak tapi tetap
diteruskan (bagi yang lulus).
14. Menambah kenikmatan: sore hari minum kopi dan makan
pisang goreng sungguh nikmat. Apalagi ditambah merokok !
15. Anti maling, suara perokok batuk berat di malam hari
mujarab untuk mengusir penjahat.
17. Membantu shooting film keji, rokok digunakan penjahat
buat nyundut jagoan yang terikat di kursi.
18. Film jagoan pasti lebih cool bila sambil ngerokok.
19. Membuat awet muda, karena konon orang yang merokok berat
belum sampai tua udah mati duluan kena kanker paru-paru. Fakta lain …sekitar
30% orang meninggal di dunia adalah perokok. 70%-nya bukan perokok..!!
0 comments